Dengan rambut yang diikat rapi, Atlanta Carsonsudah tampak seperti gadis remaja. Padahal di balik senyum dengan gigiompongnya, gadis kecil yang sudah pubertas ini baru lepas dari masa balita.Umurnya saja baru 6 tahun.
Di usia 6 tahun, seharusnya Atlanta Carsonmasih asyik bermain bersama teman-teman sebaya tanpa ada banyak masalah. Tapimeski baru duduk di bangku sekolah dasar, Atlanta sudah menunjukkan tanda-tandapertama menjadi seorang wanita, dengan rambut halus mulai tumbuh di bawahketiaknya.
Bila bocah lain memeluk ibunya dan menangiskarena terjatuh dari ayunan, berbeda dengan Atlanta yang kini berusia 8 tahun.Gadis cilik ini memeluk sang ibu karena menderita kram pre-menstruasi dan sakitkepala.
"Atlanta kini baru berusia 8 tahun tapidia sudah memiliki rambut kemaluan. Beberapa bulan setelah foto ini diambil, iamengalami menstruasi pertama," jelas sang ibu, Emma (32 tahun), yangberasal dari Stockport, seperti dilansir Daily Mail.
Tentu saja di usianya yang masih sangat muda,emosi Atlanta belum siap untuk pubertas. Saat pertama kali melihat darah keluardari kemaluannya, ia bahkan berpikir mengalami kecelakaan mengerikan.
"Saya tidak menyukainya, Bu. Kapan iniberhenti," ujar Emma menirukan Atlanta.
Ketika berkonsultasi dengan dokter, Emmadiberitahu bahwa hormon Atlanta menyebabkan perubahan dalam tubuhnya. Iamengalami pubertas dini.
Secara umum, tanda awal pubertas yang normalmulai muncul pada anak perempuan pada usia 8-13 tahun, sedangkan pada anaklaki-laki pada usia 9-14 tahun.
Bila tanda seksual sekunder pada anakperempuan muncul sebelum usia 8 tahun dan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun,hal itu disebut pubertas prekoks atau pubertas dini.
Menurut dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A,dalam bukunya yang berjudul "Panik Saat Puber? Say No!!!", seseorang menjadipenyandang pubertas prekoks tergantung dari berbagai faktor, seperti faktorgenetik atau penyakit tertentu yang dapat merangsang produksi hormon gonad,seperti tumor ovarium atau tumor testis.
Pubertas dini pada anak perempuan seringdisebabkan karena gangguan hormon di otak yaitu di hipotalamus dan hipofise,sedangkan pada anak laki-laki karena tumor.
Apa dampaknya bila pubertas dini?
Bila pubertas timbul lebih awal maka tidakhanya ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang besar dan menjadi lebih cepattinggi, tapi tulang juga akan lebih cepat menutup.
Jadi, bila seorang remaja mengalami pubertasdini, awalnya pertumbuhan badannya akan lebih tinggi, tetapi karena tulangmenutup lebih cepat maka menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari teman lainnyayang mengalami pubertas normal.
Di samping itu, bila terlalu cepat mengalamipubertas maka hormonnya akan tinggi dan itu akan menjadikan anak "dewasa lebihcepat", padahal mentalnya belum siap menjadi dewasa.
Pada akhirnya, anak tidak dapat menyesuaikandiri dengan lingkungan. Hal yang ditakutkan yaitu bila ia menyenangi lawanjenis yang dapat menimbulkan peristiwa yang tidak diharapkan akibat doronganhormonalnya tersebut.
Tidak hanya secara psikologis dan pertumbuhanbadan, pubertas dini juga dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor dikemudian hari.
"Pubertas dini artinya hormonnya akansemakin cepat. Ini bisa mempengaruhi struktur tubuh dan meningkatkan risikotumor. Pada perempuan misalnya bisa memicu kanker payudara. Pada laki-laki jugabisa meningkatkan risiko tumor testis dan tumor prostat," jelas dr Adityayang mendalami masalah hormon pertumbuhan.
Pubertas dini meningkatkan risiko kanker dantumor karena tingkat hormon estrogen, progesteron (pada perempuan) dantestosteron (pada laki-laki) dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadiganas.